pada pementasan awal, menceritakan tentang kehidupan seorang
saya tidak terlalu banyak melihat pertunjukkan ini, dikarenakan kepala BOSS yang sedikit-sedikit bergoyang dan ia kembali mengenakan topinya. akibat dari hal itu saya tidak bisa menonton pertunjukkan pertama ini secara lengkap tapi saya bisa mendengarkan suara-suara para pemain tersebut.
ini poto yang sempat saya ambil diam2 dari atas kepala BOSS..
pementasan kedua hampir saya tidak nonton karena BOSS masih pakai topi (sekke mentong kyaknya, nda mau na kasih nntonq BOSS). tapi itu tidak membuat saya kehabisan akal. saya membuat kepala BOSS menjadi gatal sehingga dia harus membuka topinya (biarpun binatang kecil tpi otak saya pintar wkwkwkwkwk). kali ini saya melihat settingan panggung yang berupa studio lukis. terdapat dua orang pelukis yang menurut naluri kekutuan saya telah sampai di titik kejenuhannya untuk menggambar, sehingga ia merasa sdah tidak ada lagi yang bisa ia pindahkan keatas kertas lukisnya. mereka mengalami pertentangan dengan diri mereka sendiri. merasa muak dengan keadaan yang mereka alami. hingga membuat mereka menjadi seperti orang gila. sebuah pementasan yang abstrak (klu tidak tau apa maksudnya jngan tanya saya, karena saya hanya makhluk kecil tak berdaya..). penokohan yang di perankan oleh aktor terlihat sangat menarik. mereka mampu mengatur emosi, vokal yang lentang serta artikulasi yang jelas, serta mimik yang menurut saya sangat bagus.
saya juga punya poto untuk pentas ALJABAR ini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar